Hikmah dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2

Salah satu film yang ditunggu-tunggu para pencinta film di akhir tahun ini salah satunya adalah "Film Ayat-Ayat Cinta 2"
Alhamdulillah saya berkesempatan menontonnya secara gratis di salah satu bioskop di Solo.
Berikut ini saya sedikit mengulas filmnya.

Pada film Ayat-Ayat Cinta 2, Aisha dikabarkan menghilang kabarnya setelah menjadi relawan di Palestina yang ketika itu ada serangan Israel. Setelah serangan itu Aisha tidak ada kabar lagi. Disisi lain Fahri menjadi dosen di Universitas di Edinburgh.
pic from. Kapanlagi dot com

Disaat pertama kali Fahri mengajar ada seorang mahasiswa yang meremehkannya. Pada pembelajaran selanjutnya mahasiswa tadi bertanya tentang pandangannya, "Apa benar seorang wanita dalam Islam di nomor duakan ?". Kemudian Fahri menjawab, tidak. Wanita dalam Islam tidak dinomor duakan atau dipandang sebelah mata. Wanita dalam Islam sangat mulia, bahkan dalam Islam dikatakan Surga dibawah telapak kaki Ibu. Selanjutnya ada seorang mahasiswa yang ikut berpendapat bahwa ada banyak wanita muslim yang memiliki peran besar seperti Khadijah dan lainnya.

Sejenak mahasiswa yang awalnya meremahkan tadi diam, dan mengecam argumen mahasiswa wanita tadi yang menjawab tanpa seizin Fahri. Mahasiswi tadi kemudian minta maaf pada Fahri. Fahri pun menjawa, iya tidak apa jawaban anda baik dan benar. Mahasiswi tadi kembali berbicara, ini salah satu bukti nyatanya bahwa wanita dalam Islam sangat dihargai. Pak Fahri tidak memarahi saya dan menghargai pendapat saya tadi.

==> Terdiamlah mahasiswa yang bertanya tadi. Seketika semua mahasiswa bertepuk tangan.
Ternyata mahasiswi yang menjawab tadi adalah Hulya. Gadis berkebangsaan Turki-Jerman yang sedang mengambil S2 di Edinburgh yang masih memiliki hubungan keluarga dengan AISHA.

Dalam menjalani kehidupan sehari-harinya Fahri hanya ditemani Hulusi,  asisten rumah tangganya yang berdarah Turki.
Fahri mempunyai dua tetangga non muslim yaitu keluaga Keira dan nenek Catarina. Suatu ketika Keira berjalan sendiri menunggu bus, dan Fahri dan Hulusi melihatnya lalu menawari tumpangan. Awalnya Keira menolak tapi kemudian mau ikut. Sesampai dirumah Keira tidak bilang terimakasih tapi langsung masuk dalam rumah. Fahri dan Hulusi lanjut pulang ke rumah. Di depan rumah ada seorang yang tiduran di kursi.
Hulusi langsung mendekatinya dan menyuruh pergi dari rumah itu, dikiranya seorang pengemis. Ternyata adalah Misbah teman Fahri. Kemudian Misbah dipersilahkan masuk dan tinggal bersama Fahri.

Sisi Toleransi Terlihat , ketika ==>

Hari berikutnya ketika akan berangkat ke kampus tiba-tiba mobil Fahri dicoret-coret dengan kata, "Monster". Kemudian Fahri berangkat naik transportasi umum dan mobilnya dibawa ke bengkel.
Begitu menghargai tetangganya Fahri suatu hari mengantarkan nenek Catarina ke tempat ibadah seorang Yahudi. Sesampai disana ketika nenek akan berjalan masuk tiba-tiba terjatuh, dan Fahri mau menolong tetapi malah di lawan orang-orang Yahudi disana. Nenek Catarina pun berdiri dan mengatakan bahwa Fahri adalah tetangga baiknya. Nenek Catarina pun masuk dalam tempat Ibadah tersebut.

Dihari yang lainnya adik Keira menendang bola ke arah mobil Fahri, Misbah dan Hulusi pun merasa kesal dengan sikapnya . Namun Fahri menahan mereka berdua dan tidak memarahi anak tersebut. Hingga suatu ketika anak tadi mencuri di minimart milik Fahri dan tertangkap. Anak tersebut kemudian bercerita alasannya kenapa dia dan keluarganya membenci seorang muslim dan menganggap muslim adalah teroris. Ayah anak tersebut ternyata meninggal ketika ada teror di London sehingga ia dan keluarganya membenci Islam. 

Setelah mengetahui hal tersebut Fahri semakin bersikap baik pada keluarga tersebut, bahkan Keira yang memiliki bakat dan ingin bersekolah biolah dicarikan guru biolah oleh Fahri. Hingga pada akhir cerita Keira menjuarai suatu perlombaan. 

Sikap baik juga ditunjukan pada nenek Catarina. Suatu hari nenek Caterina diusir dari rumahnya sendiri oleh anak tirinya. Seketika Fahri menolong dan berusaha membeli lagi rumah tersebut setelah dijual anak tiri dari nenek Catarina tersebut. Namun suatu hari anak nenek tersebut bertemu dengan Fahri di sebuar restauran dan mengancam Fahri serta mengajak debat ilmiah di kampus. 

Sebelum debat ilmiah diselenggarakan, Fahri membaca berbagai materi yang berkaitan dengan timur tengah. Debat ilmiah pun dimulai Fahri dipersilahkan untuk maju dan mengutarakan argumennya. Anak tiri nenek Caterina dan temannya juga mengungkapkan argumennya. Hingga di akhir debat nenek Caterina mengucapkan kalimat-kalimat yang menunjukan kebaikan seorang muslim tertuama Fahri . Hingga anaknya tadi terdiam merasa kalah dan para tamu debat itu bertepuk tangan kepada Fahri.

Sisi Konflik Romantisme

Suatu hari ada wanita yang dikejar petugas keamanan dan bersembunyi di balik tembok. Kemudian wanita itu dipersilahkan tinggal dan jadi pembantu rumah tangga di rumah Fahri. Namanya adalah Sabina.
Disis lain suatu ketika mertua Hulya melamar Fahri. Seketika Fahri pada saat ini menolaknya. Karena teringat Aisha dan menganggap Aisha masih ada. Kemudian Fahri shalat di Masjid dan minta nasehat kepada Misbah. Misbahpun berkata, "Jangan Menipu Allah untuk semua ini jika hanya untuk pelampiasan dari kesedihan." Berarti engaku belum ikhlas. Setiap yang dikerjakan memang berpahal sesuai dengan niatnya. Tapi jika tidak ikhlas maka akan rusak.

Setelah itu tiba-tiba Fahri berubah pikiran dan melamar Hulya dan berlangsunglah pernikahan. Saat pernikahan itu Aisha merasa sedih dan menangis. Namun dia tetap sabar dan tidak menunjukan jati dirinya. Hingga Hulya pun hamil, saat dalam perjalanan Fahri, Hulya dan Sabina berhenti di sebuah pengisian bahan bakar dan Fahri menuju minimart di situ. Selanjutnya Hulya dan Sabina pergi ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi Aisha melihat orang yang jahat padanya sewaktu dahulu dan berteriak minta tolong. Seketika orang tadi tau dan langsung menganiaya Hulya dan Aisha bahkan Hulya terkena pisau dari orang itu. Kemudian Fahri datang melawan orang itu, perkelahian terjadi dan aparat keamaann akhirnya menembak orang itu.

Sebelum Hulya terkena pisau tadi Aisha sudah terjatuh duluan dan niqobnya terbuka hingga wajahnya terlihat. Hulya pun pada akhirnya tahu kalau itu adalah Aisha. Hulya yang berdarah dan pinsan akhirnya di bawa ke rumah sakit. Ketika menuju ruang di rumah sakit Hulya menyebut Aisha. Fahri pun kemudian tahu kalau sebenarnya Sabina itu adalah Aisha. 


Hulya pun saat itu melahirakan seorang bayi. Akan tetapi Hulya meninggal karena lukanya tadi. Hulya di akhir hidupnya berpesan pada Aisha untuk kembali bersatu dengan Fahri dan merawat bayinya tersebut.


Begitulah sekilas dari Film Ayat-Ayat Cinta 2 ini.
Dari film tersebut dapat diambil beberapa hikmah seperti :

1. Kita harus berbuat baik pada setiap manusia dan makhluknya. 
2. Bersikap tolernasi pada setiap muslim maupun non muslim. Toleransi kepada non muslim pada hal-hal yang berkaitan dengan muamalah bukan akidah.
3. Adanya kesabaran dan kerelaan hati Aisha dalam menajalani kehidupan dan perasaanya.
4. Adanya sikap cinta pada sesama muslim dan rela untuk membantu meski taruhannya fisik. Sebagaimana ketika Aihsa menjadi relawan pertolongan di Palestina
5. Seseorang muslim jangan lupa untuk mengaji Al-Qur'an dan selalu mengamalkan kandunagnnya.
Dan lain-lain

0 Response to "Hikmah dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2 "

Posting Komentar