Info Penting SBMPTN Wajib Dibaca (PERSEPSI Salah Seputar SBMPTN. Apa Saja ?)



Selamat Membaca Sampai Akhir , Smoga Bermanfaat !! :)

SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan salah satu jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berlingkup nasional. SBMPTN dilaksanakan serentak pada tanggal dan waktu yang sama di seluruh Indonesia. Seleksinya dilakukan secara terpusat oleh tim seleksi SBMPTN. Parameter penilaian di dalam SBMPTN adalah nilai tes dan nilai ujian keterampilan (untuk program studi tertentu). Selengkapnya di sbmptn.ac.id.
 
Sebelum melihat lengkap apa saja kesalahan pandangan terhadap SBMPTN bisa kita lihat seberapa ketat persaingan dari SNMPTN dan SBMPTN.
Sebagaimana berikut ini.

SNMPTN-2016   dari Jumlah Peserta  645.202       Peserta Yang Lolos  115.178
Sedangkan
SBMPTN-2016   dari 721.236 yang lolos adalah     126.804

Dalam melalui tes  SBMPTN perlu adanya sebuah Strategi. Namun seringkali banyak sekali info yang malang melintang dan diragukan keabsahannya. Info-info tersebut muncul karena kurangnya kejelasan informasi dari panitia SBMPTN itu sendiri dan/atau kesalahpahaman sebagian orang, baik yang salah memahami informasi maupun yang salah berkaca pada pengalamannya.
Kalau sudah seperti ini, kita bisa salah dalam menyusun strategi untuk SBMPTN dan akhirnya mengantarkan kita menuju kegagalan.

Kali ini, saya akan memaparkan beberapa info untuk menjawab persepsi yang sering salah di dalam dunia SBMPTN. Setidaknya hal-hal yang saya paparkan di sini disimpulkan berdasarkan informasi dan pengalaman yang saya dapatkan.
Sebelumnya kita simak dulu !!!!


Apa aja sih persyaratan mengikuti SBMPTN?
Persyaratan mengikuti SBMPTN

Lulusan SMA/MA/SMK/MAK tahun 2015, 2016, dan 2017. (berarti yang lulus tahun 2014, 2013 dan seterusnya udah gak bisa ya) => Apabila lulusnya tahun 2017
Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp200.000,- dapat dibayarkan melalui Bank Mandiri, Kantor Pos setempat, atau ATM Bersama.
Bagaimana Cara Pendaftaran SBMPTN?
Tata cara pendaftaran SBMPTN secara umum terdiri dari 3 langkah:

Melakukan pembayaran biaya pendaftaran sebesar Rp200.000,- untuk mendapatkan KAP dan PIN. Untuk biaya setiap tahun bisa berubah.
Melakukan pendaftaran di website http://pendaftaran.sbmptn.or.id menggunakan KAP dan PIN yang telah dimiliki.
Mencetak kartu tanda peserta ujian.
Namun begitu, langkah-langkah diatas bisa jadi tidak sama persis bagi yang ikut beasiswa bidik misi atau udah punya nomor KAP dari SNMPTN. Detail tata caranya akan diupload ketika pendaftaran SBMPTN dibuka nanti.

Kelompok ujian SBMPTN terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

Kelompok Ujian Saintek / IPA
Kelompok Ujian Soshum / IPS
Kelompok Ujian Campuran / IPC


Okay lanjut,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

1. Nilai Mati

Nilai mati adalah info bias yang paling ngetrend di dalam dunia SBMPTN. Banyak sekali jenis-jenis nilai mati yang beredar. Walau banyak jenisnya, nilai mati memiliki inti yang sama. Nilai mati adalah nilai atau skor yang menyebabkan kita langsung gugur jika mendapatkan nilai itu.
Ada yang bilang kalau kita mendapatkan nilai minus atau nol di salah satu mata uji SBMPTN, kita otomatis akan gugur. Ada juga yang bilang bahwa tidak masalah jika mendapat nilai minus atau nol di salah satu mata uji SBMPTN asalkan tidak ada mata uji yang “tidak diisi sama sekali”. Ada lagi yang bilang bahwa nilai mati itu adalah skor kurang dari 2,5 pada dua atau lebih mata uji. Masih banyak lagi jenis-jenis nilai mati yang beredar di luar sana.

Perlu diketahui, penilaian skor SBMPTN memiliki ketentuan sebagai berikut:
Mendapat 4 kalau jawaban benar.
Mendapat -1 kalau jawaban salah.
Mendapat 0 kalau tidak diisi.

Setiap mata uji memiliki 15 soal dan total mata uji dalam SBMPTN ada 10 mata uji (SBMPTN 2014).
Saya punya kesimpulan bahwa nilai mati dalam SBMPTN itu TIDAK ADA. Mengapa? Pertama, tidak ada ketentuan nilai mati seperti ini di laman Resmi SBMPTN ataupun dari panitia SBMPTN sendiri. Kedua, banyak peserta-peserta SBMPTN yang mengaku bahwa mereka tidak mengisi salah satu mata uji dan ada juga yang mengaku kalau mereka memiliki skor minus pada beberapa mata uji tapi nyatanya mereka LOLOS SBMPTN.

Selain itu, adanya nilai mati dalam SBMPTN malah membuat SBMPTN menjadi aneh. Bayangkan kalau semua peserta SBMPTN mendapatkan nilai mati. Masa iya tidak ada satu pun peserta yang diterima SBMPTN.
Seleksi masuk Perguruan Tinggi yang dengan jelas memiliki nilai mati adalah USM STAN (Ujian Saringan Masuk STAN).

2. Mengikuti Jalur IPC jika Ingin Lintas Jurusan

Sebenarnya, poin nomor dua ini lebih tepat disebut salah persepsi daripada info bias. Katanya, kalau ingin lintas jurusan di SBMPTN, kita harus ikut jalur IPC. Misalnya, anak IPA mau memilih Akuntansi yang merupakan jurusan ranah IPS. Si anak IPA tersebut berarti harus mengikuti jalur IPC buat SBMPTN-nya.

Ini jelas sangat keliru. Telah dijelaskan dengan sejelas-jelasnya di laman resmi SBMPTN bahwa sistem pengelompokan jenis ujian (IPA, IPS, IPC) dalam SBMPTN tidak bergantung pada jurusan kita waktu di SMA, tetapi bergantung pada jenis program studi yang kita pilih. Jalur IPC harus kita ikuti jika kita memilih jurusan dari ranah IPA dan IPS. Misalnya, kita memilih Matematika Unpad (IPA), Fisika Unpad (IPA), dan Sastra Inggris Unpad (IPS).

3. Tempat Tes Memengaruhi Seleksi

Kebijakan Lokasi Ujian
Untuk kebijakan lokasi ujian coba kita berpatokan pada SBMPTN 2015 yang lalu yang diikuti oleh 63 PTN dan dibagi menjadi 4 wilayah, yaitu:

Wilayah 1 meliputi seluruh PTN yang ada di Pulau Sumatera, Kalimantan Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat (+ Untan);
Wilayah 2 meliputi seluruh PTN yang ada di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta;
Wilayah 3 meliputi seluruh PTN yang ada di Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan (- Untan); dan
Wilayah 4 meliputi seluruh PTN yang ada di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Lokasi ujian SBMPTN disebut dengan panitia lokal (panlok). Di sebuah provinsi, biasanya ada beberapa panlok, misalnya di Jatim ada Panlok Surabaya, Panlok Malang dan Panlok Jember. Berikut ini dua aturan terkait dengan wilayah tes yang harus diperhatikan:

Peserta ujian yang hanya memilih 1 (satu) program studi dapat memilih program studi di wilayah manapun.
Peserta ujian yang memilih 2 (dua) program studi atau lebih, salah satu pilihan program studi tersebut harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat di PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian.
Kalo bingung bayanginnya, berikut ini gue kasih ilustrasi beberapa contoh:

CONTOH #1: Naomi ikut SBMPTN cuma milih FKG UI, pilihan 2 & 3 kosong. Maka sesuai poin 1 di atas, Naomi bebas milih tempat tes (panlok) dimana aja di Indonesia, mau dari ujung Aceh sampai Papua diperbolehkan! Naomi bisa tes di Panlok Jakarta, Panlok Papua, Panlok Medan, Panlok Surabaya, Panlok Yogyakarta, dll.
CONTOH #2: Ghaida milih FMIPA ITB (wilayah I), Hukum UGM (wilayah II) & Fisika ITS (wilayah III), maka Ghaida bisa milih tempat tes panlok dimana saja asalkan berada di wilayah I, II atau III, tetapi gak boleh di wilayah IV. Jadi Ghaida bisa tes di Panlok Jakarta, Panlok Medan, Panlok Surabaya, Panlok Yogyakarta, dll. Tetapi Ghaida ga bisa tes di Panlok Papua karena Papua termasuk di wilayah IV.
CONTOH #3: Veranda memilih FK Unair (Wilayah III) dan Teknik Industri ITS (Wilayah III) pilihan ketiga kosong. Karena memilih lebih dari 1 jurusan namun semua pilihan jurusannya berada di wilayah III, maka Veranda cuma bisa tes di wilayah III dan gak boleh di panlok wilayah I, II, dan IV. Jadi Veranda bisa tes di Panlok Malang, Panlok Surabaya, Panlok Samarinda, dll. Namun Veranda ga bisa tes di Panlok Yogyakarta (Wilayah II), Panlok Bandung (Wilayah I) dan Panlok Papua (Wilayah IV). @Zenius
Poin nomor tiga ini merupakan info bias alias info salah. Sudah jelas disebutkan di dalam laman Resmi SBMPTN bahwa parameter penilaian dalam SBMPTN hanya nilai tes ditambah nilai ujian keterampilan (bagi program studi tertentu). Tidak ada ketentuan kalau tempat memengaruhi nilai tes atau penerimaan kita dalam SBMPTN. Kita dapat memilih tempat tes sesuka hati kita (syarat dan ketentuan berlaku).
“Tempat ujian tidak menjadi bahan pertimbangan dalam proses seleksi dan penentuan kelulusan seorang calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri yang dipilihnya.” (Laman resmi USM ITB Terpadu)

4. Peserta Bidikmisi dan Non-Bidikmisi Dibedakan

Semangat Bidikmisi!
Menurut poin nomor empat, peserta Bidikmisi memiliki peluang atau kuota yang lebih kecil daripada peserta non-Bidikmisi. Hal ini keliru. Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan dari pemerintah, bukan jalur seleksi masuk PTN. Kembali lagi ke ketentuan SBMPTN – parameter penilaian adalah nilai tes – . Tidak disebutkan bahwa peserta Bidikmisi memiliki kuota sendiri.
Memang, setiap PTN memiliki kuota Bidikmisi masing-masing. Namun, hal ini tidak lantas membuat perbedaan antara peserta Bidikmisi dan non-Bidikmisi dalam jalur SBMPTN. Sekali lagi, yang berbicara dalam tes SBMPTN adalah nilai tes. Jika ternyata peserta Bidikmisi yang diterima di SBMPTN melampaui kuota di Bidikmisi di PTN tempat dia diterima, Dikti masih mempunyai kuota tambahan yang bisa dialokasikan sesuai kebutuhan.

Info tambahan : Statement ini diperkuat dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Bapak Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS, pada acara pembekalan mahasiswa Bidikmisi Unpad. Beliau menyatakan bahwa dalam seleksi SBMPTN, background peserta tidak dilihat. Yang dilihat hanyalah nilai tes. Jika peserta SBMPTN pelamar Bidikmisi yang diterima melebihi kuota, peserta tersebut tetap diterima.

5. Penilaian SBMPTN Menggunakan Sistem Passing Grade Persentase

Passing Grade merupakan suatu nilai patokan untuk lulus di suatu program studi. Biasanya berupa persentase. Misalnya, Passing Grade Matematika Unpad adalah 36%. Berarti, untuk lolos di program studi Matematika Unpad, kita minimal harus mendapatkan skor 36% dari skor sempurna. Passing Grade biasanya dibuat oleh bimbingan belajar atau lembaga-lembaga tertentu sebagai acuan/patokan untuk lolos di satu program studi. Passing Grade sendiri sebenarnya tidak ada dalam SBMPTN.

Namun, banyak yang salah persepsi tentang Passing Grade. Banyak yang berpikir kalau Passing Grade itu benar-benar ketentuan dan sistem seleksi yang resmi dalam SBMPTN. Ini jelas keliru. Kalau memang benar seleksi SBMPTN menggunakan Passing Grade, mengapa yang ditampilkan di laman Resmi SBMPTN adalah daya tampung dan jumlah peminat tahun sebelumnya? BukanPassing Grade-nya?

Prinsip seleksi SBMPTN adalah “menjaring”. Misalnya, program studi Agribisnis Unpad mempunyai kuota 45. Berarti, yang akan diterima di Agribisnis Unpad adalah 45 peserta nilai tertinggi. Jika SBMPTN menggunakan sistem Passing Grade dan ternyata ada 100 peserta yang memenuhiPassing Grade tersebut, akan dike-mana-kan 55 orang yang lain? Masa bawa kursi sendiri dari rumah. Tidak mungkin, ‘kan?
Jadi, jangan sampai salah memahami Passing Grade. Passing Grade hanya patokan/acuan, bukan sistem seleksi resmi dalam SBMPTN.

6. Pembobotan Mata Uji pada Setiap Program Studi Berbeda

Sepertinya, info bias ini muncul karena pemikiran awam. Menurut info bias nomor enam ini, bobot setiap mata uji berbeda-beda tergantung program studi yang dipilih. Misalnya, bobot mata uji Biologi lebih tinggi dari Fisika jika kita memilih program studi Pendidikan Dokter. Jadi intinya, menurut info ini, kita harus meningkatkan skor mata uji yang sesuai atau relevan dengan program studi yang dipilih.

Info nomor enam ini jelas keliru karena info yang ada di dalam laman Resmi SBMPTN justru kontradiktif dengan info ini. Dalam laman resmi SBMPTN, disebutkan bahwa “Setiap mata uji bernilai sama dan tidak ada yang diabaikan”. Jadi sudah jelas bahwa bobot setiap mata uji adalah sama.

“Penilaian dilakukan secara menyeluruh. Oleh karena itu, setiap mata uji harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.” (Laman resmi SBMPTN)
7. Ada PTN yang Tidak Ingin Dinomorduakan
Dalam SNMPTN (Bukan SBMPTN), banyak beredar info kalau ada beberapa PTN yang tidak ingin dijadikan pilihan kedua. Dan memang, jarang sekali peserta SNMPTN yang diterima di pilihan kedua atau ketiga. Terlepas apakah benar ada PTN yang tidak ingin dinomorduakan atau karena sistem seleksinya berbeda, yang jelas, fakta berkata demikian.

Namun, hal ini tidak berlaku di dalam SBMPTN. Mengapa? Karena sistem penyeleksian SBMPTN terpusat oleh sebuah sistem – tidak diseleksi oleh masing-masing PTN –. Salah satu buktinya yaitu banyak peserta SBMPTN yang diterima di pilihan kedua atau ketiga, tidak seperti SNMPTN.

8. SBMPTN CBT lebih enak dari PBT ??????

Lebih baik SBMPTN CBT atau PBT?
Mending ikut SBMPTN CBT atau PBT nih? beberapa saat setelah pengumuman, banyak banget anak yang nanyain hal tersebut. Sebenernya sih hal ini sangat tergantung pada masing-masing anak, mana yang paling membuat lo nyaman dan mana yang paling membuat lo merasa optimal ngerjainnya.

Tapi kalo lo masih bingung milih, mungkin beberapa hal berikut ini bisa lo jadikan pertimbangan:

(+) Keunggulan sistem ujian CBT
Meminimalisasi human error
Lebih efisien, misalnya dalam pengisian biodata atau jawaban
Lebih santai, ga takut kertas ujian sobek atau basah
(-) Kelemahan sistem ujian CBT

Bagi yang ga terbiasa berada di depan komputer, mungkin mata akan capek bila mantengin monitor selama beberapa jam
Tidak bisa coret soal. Meski nanti akan dikasih kertas HVS, tapi banyak anak yang udah terbiasa corat-coret di soalnya langsung
(+) Keunggulan sistem ujian PBT

Sebagian besar sudah terbiasa dengan sistem PBT
Bisa langsung corat-coret di kertas soal
(-) Kelemahan sistem ujian PBT

Proses penghitaman jawaban memakan cukup banyak waktu
Lebih repot kalo mau ganti-ganti jawaban
Yang jelas, dengan infrastruktur yang terbatas, peserta ujian CBT juga bakal dibatasi. Jadi apabila lo minat dengan CBT, sebaiknya daftar pada periode awal pendaftaran.

Ya, bagaimanapun juga, penguasaan informasi merupakan hal penting dalam peperangan. SBMPTN ibarat peperangan. Jadi, penguasaan informasi mutlak penting jika kamu benar-benar ingin tembus masuk PTN.
Semoga, artikel ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat buat para CAMABA maupun Para Pembaca sekalian J
Salam Sukses !!!  Tidak ada waktu untuk bersantai-santai. Siapkan senjata sejak sekarang. Siapkan amunisi seoptimal mungkin.

“Belajarlah SBMPTN segiat-giatnya, seolah olah kamu udah pasti tidak diterima SNMPTN”

“Ingat, di saat kamu sedang bersantai-santai, ribuan sainganmu sedang belajar!"
 

Informasi di atas kompilasi dari berbagai informasi yang saya dapat salah satunya dari @Zenius dan @ Indra Herdiana

Untuk INFO LAINNYA bisa cek di

Tips Trik Sbmptn

http://heavenilmu.blogspot.co.id/2015/05/tips-trik-sbmptn.html




 Rahasia Masuk Univ

http://heavenilmu.blogspot.co.id/2015/03/buku-masuk-universitas-ptn.html

Strategi Belajar Minimal Hasil Maksimal

 http://heavenilmu.blogspot.co.id/2016/02/strategi-belajar-minimal-hasil-maksimal.html


Kisi-Kisi Sbmptn

 http://heavenilmu.blogspot.co.id/2016/02/kisi-kisi-sbmptn-ips.html 



 Bidikmisi dan Berkasnya


Informasi SBMPTN


Fakta Kesalahan 





0 Response to "Info Penting SBMPTN Wajib Dibaca (PERSEPSI Salah Seputar SBMPTN. Apa Saja ?)"

Posting Komentar