Berkurangnya kuota sekolah-sekolah untuk mendaftarkan
siswanya ikut SNMPTN 2017, membuat pendaftar di jalur ini menurun jumlahnya.
JAKARTA - Jumlah siswa yang mendaftar di jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017 mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya. Namun, jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN) 2017 atau jalur ujian tulis diperkirakan akan membeludak. “Jumlah
pendaftar yang eligible memang mencapai 893.323 siswa, tapi yang benar-benar
mendaftar hanya sekitar 3500 ribuan. Jumlah ini lebih rendah dari tahun
sebelumnya,” kata Dirjen Pembelajaran dan Mahasiswa Kemristekdikti, Intan
Ahmad, saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (16/3).
Intan mengaku penurunan ini menimbulkan pertanyaan. Untuk
itu, pihaknya tengah menganalisis mengapa penurunan tersebut sampai terjadi.
“Sedang dianalisis mengapa demikian,” jelas Intan. Menurunnya jumlah pendaftar
di jalur SNMPTN ini juga dirasakan langsung oleh pihak PTN. Rektor Universitas
Diponegoro, Yos Johan Utama, mengakui penurunan itu memang benar adanya. Namun,
Yos lupa berapa persisnya angka penurunan tersebut. Namun, memang benar ada
penurunan jumlah pendaftar di SNMPTN. Menurut analisis Yos, penurunan ini
terjadi karena dampak dari diturunkannya kuota sekolah-sekolah untuk
mendaftarkan siswanya. Sekolah dengan akreditasi A, misalnya, tidak lagi 75
persen, turun jadi 50 persen, begitu juga dengan akreditasi lainnya.
Untungkan PTN
Yos berharap jika memang analisisnya benar, siswa yang
mendaftar merupakan siswa-siwa pilihan. “Meski menurun, tapi ini benar-benar
yang pintar. Kalau ini benar, saya kira malah akan menguntungkan bagi PTN,”
jelas Yos. Yos memprediksi jumlah pendaftar di jalur SBMPTN yang akan mengalami
kenaikan. “Saya yakin banyak yang lari ke jalur SBMPTN, jumlahnya akan
meningkat di jalur tulis,” imbuhnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Rektor Universitas Negeri
Semarang (Unnes), Fathur Rokhmat. Jika dibandingkan tahun lalu, jumlah
pendaftar di Unnes mengalami penuranan dari 37.478 menjadi hanya 30.419 saja di
2017. “Secara umun karena kebijakan SNMPTN membatasi jumlah pendaftar yang bisa
mendaftar dari akreditasi sekolah,” papar Fathur. Untuk itu, menurut Fathur,
pihaknya akan ekstra persiapan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah
pendaftar di jalur berikutnya, yakni SBMPTN dan ujian Mandiri. “Kami siap
mengantisipasi membeludaknya pendaftar di jalur berikutnya,” kata Fathur.
Mantan Ketua Panitia SNMPTN 2016, Rochmat Wahab, menduga
penurunan disebabkan menurunnya kuota yang didasarkan akreditasi sekolah.
Misalnya akreditasi A yang semula 75 persen menjadi 50 persen. Mantan Rektor
UNY ini menyebutkan penurunan juga terjadi di UNY. Tahun kemarin, UNY terakhir
mendapat 32 ribuan pendaftar. Namun, hingga terakhir baru dapat 15 ribuan.
“Hampir semua PTN menurun,” jelasnya.
Dampak yang cukup serius bagi calon yang sebelumnya bisa
mendaftar, sekarang tidak bisa. “Lagi-lagi hak mendapatkan akses pendidikan
tinggi menjadi terbatas, siapa tahu di sekolah unggulan seseorang dapat posisi
ke 51 persen semula dapat akses sekarang tidak bisa,” ujar Rochmat.
Ketua Panitia Pelaksanaan SNMPTN 2017, Ravik Karsidi,
mengatakan tahun ini jumlah sekolah yang mendaftar 18.002 sekolah, dan 893.323
siswa yang eligible mendaftar SNMPTN 2017. Meski tidak lagi menentukan
kelulusan siswa, namun UN tetap menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi saat
masuk PTN. “Setiap pendaftar harus sudah mengikuti UN, jika belum maka tidak
boleh mendaftar,” kata Ravik.
@Koran Jakarta
www.koran-jakarta.com
0 Response to "Kuota Menurun, Pendaftar SNMPTN Menurun"
Posting Komentar